1. Menurut Ansel Adams
Ansel Adams adalah seorang fotografer berkebangsaan Amerika Serikat yang fokus pada landscape photography. Dia juga dikenal sebagai seorang environmentalist dengan hasil potret foto hitam putih dari the American West.
Menurut Ansel Adams, fotografi adalah
sebuah seni kreatif yang lebih dari sekedar sarana ide komunikasi faktual.
Fotografi juga diartikan sebagai media berekspresi dan komunikasi yang kuat,
menawarkan beragam persepsi, interpretasi, dan eksekusi yang tak berbatas. Ansel Adams percaya bahwa idealnya, foto
adalah media para fotografer untuk berkisah. Dia menyatakan bahwa selalu ada
dua orang pada setiap foto; fotografer dan audien.
“Photography is more than a medium for factual communication of ideas. It is a creative art.” (Ansel Adams)
2. Menurut Elliott Erwitt
Elliott Erwitt
adalah seorang fotografer dari Amerika Serikat yang menggunakan keahlian
fotografinya dalam bidang pemasaran dan dokumenter. Menurut Elliott Erwitt,
fotografi adalah sebuah seni observasi. Fotografi adalah tentang menemukan
suatu hal yang menyenangkan di sebuah tempat biasa. Elliott berpendapat bahwa
fotografi bukan soal apa obyek yang kita lihat, namun tentang bagaimana kita
melihat obyek tersebut. Elliott Erwitt juga pernah berpendapat bahwa kita bisa
mendapatkan foto bagus dimana saja. Ini hanyalah perihal melihat dan
mengorganisir obyek. Kita hanya perlu peduli pada lingkungan sekitar, terkait
tentang kemanusiaan dan komedi.
“To me, photography is an art of observation. It’s about finding something interesting in an ordinary place.. I’ve found it has little to do with the things you see and everything to do with the way you see them.” (Elliott Erwitt)
Link sumber
3. Menurut Amir Hamzah Sulaiman
Dalam bukunya
yang berjudul ‘Teknik Kamar Gelap untuk Fotografi’, Amir Hamzah Sulaiman
mendefinisikan fotografi sebagai istilah yang berasal dari kata ‘foto’ dan
‘grafi’, masing-masing berarti ‘cahaya’ dan ‘menulis’. Jadi Fotografi mempunyai
arti secara keseluruhan adalah menggambar dengan bantuan cahaya tetapi ada juga
yang mengartikannya dengan menulis dengan cahaya. Buku dan definisi dari Amir
Hamzah Sulaiman ini banyak dikutip oleh pelajar yang melakukan studi pustaka
perihal fotografi.
“Fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya.” (Amir Hamzah Sulaeman)
4.Menurut Yudhi Soerjoatmodjo
Yudhi Soerjoatmodjo adalah seorang fotografer senior Indonesia yang malang-melintang di industri media cetak. Ia dikenal sebagai ‘eseis foto’ karena keahliannya dalam memotret kisah manusia. Yudhi Soerjoatmodjo kenyang akan hidup kaum pinggiran, seperti imigran Afrika di Prancis, kaum komunis di Eropa Timur, dan kaum waria di Indonesia. Yudhi Soerjoatmodjo mendefinisikan fotografi sebagai media komunikasi dan alat dialog yang berfungsi dokumentatif, informatif, dan bagian dari seni.
5. Menurut Seno Gumira Ajidarma
Sebenarnya, sosok Seno Gumira Ajidarma lebih dikenal sebagai penggiat sastra, juga penulis cerpen, esai, dan movie script. Namun, dia juga lama berkecimpung di dunia jurnalistik, sehingga fotografi bukanlah hal asing baginya. Melalui bukunya yang berjudul ‘Kisah Mata (Fotografi antara Dua Subjek: Perbincangan tentang Ada)’, Seno Gumira Ajidarma menjelaskan bahwa sebuah foto menjadi berarti karena adanya perbedaan makna dari banyak audiens. Seno Gumira Ajidarma mendeskripsikan fotografi sebagai usaha menampilkan dan berperan dalam realitas yang terdapat dalam sebuah foto, sehingga dapat dikenal dan dihayati yang menampilkan kepada manusia sebagai representasi.
6. Menurut Dr. I Komang Sudarma
Berbeda dengan mayoritas ahli fotografi lain yang berangkat dari praktisi, Dr. I Komang Sudarma adalah seorang dosen dari salah satu perguruan tinggi negeri di Bali. Memiliki riwayat pendidikan panjang di Bali dan Malang, kini beliau mengajar di Universitas Pendidikan Ganesha (dulu IKIP) di Singaraja. Melalui bukunya yang berjudul ‘Fotografi’ (terbit tahun 2015), penjelasan dari Dr. I Komang Sudarma banyak dikutip oleh pelajar yang melakukan studi literatur tentang fotografi. Dr. I Komang Sudarma sendiri menyatakan bahwa media foto adalah salah satu media komunikasi untuk menyampaikan pesan atau ide kepada orang lain.
7. Menurut Marcus Sudjojo
Marcus Sudjojo adalah seorang fotografer profesional yang fokus pada fotografi model. Tapi selain model, dia juga hobi memotret landscape dan still life. Pada 2010, dia menelurkan salah satu buku penting dalam dunia fotografi Indonesia, yang berjudul ‘Tak-Tik Fotografi’. Buku ini mengajarkan pada pembaca untuk mendapat foto tajam menggunakan beragam kamera, mulai dari kamera smartphone, kamera saku, sampai kamera SLR/DSLR. Berbeda dengan ahli fotografi lain yang berbicara mengenai makna, Marcus Sudjojo sendiri mendefinisikan fotografi dari sisi teknis, menurutnya fotografi adalah kegiatan merekam dan memanipulasi cahaya untuk mendapat hasil akan sesuatu hal yang diinginkan.
8. Menurut Richard Maynard
Richard Maynard adalah fotografer berkebangsaan Kanada yang memfokuskan diri pada landscape photography. Bersama istrinya, Hannah Maynard, Richard berhasil meninggalkan banyak foto landscape memorable sepanjang daerah British Columbia. Richard Maynard menyatakan bahwa fotografi merupakan sains (atau lebih tepatnya seni) yang menghasilkan gambar dengan menggunakan aktivitas penandaan (marking) pada suatu permukaan sensitif dengan bantuan cahaya.
9. Menurut Tony Worobiec
Tony Worobiec
adalah seorang fotografer profesional dan pengarang dari 17 buku fotografi yang
sudah diterjemahkan ke beragam bahasa di dunia. Hasil karyanya juga menghiasi
lebih dari 100 majalah fotografi di UK dan Amerika Serikat.Terjun di dunia
landscape photography, hasil jepretan kamera Tony dipamerkan di banyak museum
fotografi di London.Tony Worobiec mendefinisikan fotografi sebagai kegiatan
menggambar atau melukis dengan cahaya, dan memang sebenarnya semua fotografi
dapat dilihat sebagai kegiatan melukis dengan cahaya.